kraton Kadriah, kokoh hingga saat ini
Kadriah, itulah nama istana dari kerajaan Pontianak, yang didirikan oleh
Sultan Syarief Abdurrahman pada tahun 1771, yang bertempat di Kampung
Dalam, Tanjung Hilir, Pontianak Utara.
Kini Istana itu di jadikan sebagai bangunan berharga bagi provensi Kalimantan Barat, yang juga di lindungi oleh Negara. Selain di jadikan bangunan yang berharga dan dilindungi, Kadriah juga di jadikan sebagai museum yang dibuka untuk umum, dengan tujuan memberi pengetahuan sejarah pada generasi-generasi saat ini.
Di kraton Kadriah yang megah itu, banyak sekali benda berharga yang tersimpan di dalamnya sebagai peninggalan sultan-sultan terdahulu. Dimulai dari depan istana, bila anda berkunjung kesana pasti anda akan disambut oleh gapura antic dari kayu Kalimantan (belian) yang berukuran cukup besar, gapura tersebut berwarna kuning terang dan di padu dengan warna hijau. Disana anda juga akan melihat tiang bendera bekas kerajaan pontianak, yang menjulang tinggi.
Kini Istana itu di jadikan sebagai bangunan berharga bagi provensi Kalimantan Barat, yang juga di lindungi oleh Negara. Selain di jadikan bangunan yang berharga dan dilindungi, Kadriah juga di jadikan sebagai museum yang dibuka untuk umum, dengan tujuan memberi pengetahuan sejarah pada generasi-generasi saat ini.
Di kraton Kadriah yang megah itu, banyak sekali benda berharga yang tersimpan di dalamnya sebagai peninggalan sultan-sultan terdahulu. Dimulai dari depan istana, bila anda berkunjung kesana pasti anda akan disambut oleh gapura antic dari kayu Kalimantan (belian) yang berukuran cukup besar, gapura tersebut berwarna kuning terang dan di padu dengan warna hijau. Disana anda juga akan melihat tiang bendera bekas kerajaan pontianak, yang menjulang tinggi.
gapura menuju istana
Tak hanya 2 benda itu, benda-benda peninggalan sultan lainnya masih
banyak, diantaranya adalah meriam yang bermacam-macam, dari ukuran
mungil hingga besar, dan tersebar di sekitar istana, selain meriam ada
juga yang paling menawan dari Kadriah yaitu, kaca seribu (thousand
mirror) buatan perancis yang cukup besar, sehingga dapat membuat istana
tampak megah. Di dalam ruang istana juga ada peninggalan-peninggalan,
seperti foto-foto, lukisan-lukisan dan dokumen-dokumen terkait kerajan
pontianak. Di istana Kadriah juga masih tersimpan singgasana bekas para
sultan terdahulu, lengkap dengan singgasana buat putra-putrinya yang
masih tertata dengan baik.
meriam kecil di depan istana |
lukisan dan foto terkait kerajaan
Di istana Kadriah, anda juga
diperbolehkan masuk ke dalam kamar tidur sultan, di ruang tidur ada
sebuah kasur dan bantal buat sultan yang kesemuanya berwarna kuning,
yang meruapakan lambing warna dari kerajaan melayu, di ruang tidur itu
juga ada Alquran tulisan tangan sultan, gelas-gelas keramik, dan
foto-foto kerajaan pontianak.
tempat tidur sultan
Al Quran tulisan tangan sultan
Tak jauh dari istana kadriah, terdapat
masjid Jami’ yang juga termasuk bangunan yang didirikan oleh sultan
saat mendirikan kerajaan pontianak. Masjid Jami’ dan Istana Kadriah yang
didirikan oleh sultan itu adalah bangunan yang kesemua bahan
bangunannya itu adalah kayu belian atau kayu Kalimantan, kayu kebanggaan
orang pontianak, yang faktanya, bila terkena air, kayu itu semakin
kuat. Mungkin dari hal itulah, bangunan masjid jami’ dan kraton kadriah
mampu berdiri kokoh hingga saat ini.
masjid Jami' yang tua dan kuat
DIPOSTINGKAN OLEH : FAJAR NURPRATAMA